
Proyek P5 : Suara Demokrasi Menjadi Wajah Baru Pemilihan Ketua OSIS SMP A Wahid Hasyim Tebuireng
Dalam rangka menjalankan praktik demokrasi, proses pemilihan calon ketua OSIS menjadi bagian dari program P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) di SMP A Wahid Hasyim. Salah satu tahap awalnya adalah penentuan syarat calon kandidat, di mana siswa-siswa yang ingin maju harus memenuhi kriteria tertentu. Setelah itu, diadakan diskusi untuk memilih empat kandidat bakal calon ketua OSIS. Pada momen ini, para siswa diharapkan mampu memilih sosok pemimpin yang memiliki visi jelas untuk kemajuan sekolah, sehingga diharapkan nantinya pengurus OSIS baru bisa mewujudkan harapan seluruh siswa.



Hari Kedua materi tentang Komisi Pemilihan Umum (KPU) sekolah bertugas mengoordinasikan jalannya pemilihan ini. Dan memutar video simulasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) agar siswa-siswa mengerti proses pemungutan suara yang benar. Persiapan pembuatan perlengkapan TPS, seperti bilik suara, kotak suara, dan daftar hadir pemilih, juga dilakukan agar pemilu berjalan dengan tertib dan lancar.




Hari Ketiga, pengambilan nomor urut oleh pasangan calon (paslon) yang dilakukan di Masjid Ulil Albab. Paslon yang telah terpilih diberikan kesempatan untuk mengambil nomor urut secara acak yang akan digunakan dalam proses pemilihan. Setelah itu, perlengkapan untuk TPS pun dipersiapkan dengan lebih detail agar setiap tahapan pemungutan suara nantinya dapat dilaksanakan secara teratur dan profesional.




Hari Keempat, setiap paslon membentuk kelompok pendukung yang akan membantu kampanye mereka. Tim pemenangan ini bertugas membuat yel-yel dan poster yang kreatif untuk menarik perhatian siswa lain. Tidak hanya itu, para juru bicara atau paslon sendiri juga berkeliling dari kelas ke kelas untuk menyampaikan visi dan misi mereka. Di sini, mereka berusaha meyakinkan para pemilih bahwa program yang mereka tawarkan akan membawa perubahan positif bagi sekolah.



Pada hari Kelima, diadakan debat terbuka yang berlangsung di masjid sekolah, dengan panelis yang terdiri dari pimpinan. Debat ini menjadi ajang bagi para paslon untuk saling adu argumen dan mempertajam visi mereka di depan para pemilih. Setelah itu, kampanye akbar dilaksanakan di masjid, di mana setiap paslon diberikan kesempatan terakhir untuk berorasi di hadapan seluruh siswa.




Pada Puncak acara, pemilihan ketua OSIS pun akhirnya digelar, dan perhitungan suara dilakukan secara transparan. Hasil akhir pemilu ini akan menjadi penentu siapa yang akan memimpin OSIS di periode mendatang.






Tag:#Pemiluosis, #SMPAWH, #Tebuireng