Student Journalism: Berbanggalah Menjadi Santri
Jumat ( 11/12 ) di Jabo Pondok Putri Pesantren Tebuireng, KH Agus Fahmi Amrullah Hadziq, selaku pengasuh menyampaikan pentingnya bangga menjadi santri.
’’Berbanggalah menjadi santri, karena dengan menjadi santri kita dapat mempelajari ilmu dunia dan ilmu akhirat,’’ tuturnya.
Santri murid kiai dididik penuh kasih sayang untuk menjadi mukmin yang kuat dan tidak mudah goyah imannya karena hal sepele. Santri menuntut ilmu tidak hanya untuk di dunia saja, tetapi juga untuk akhirat kelak.
Banyak orang tua di luar sana yang menginginkan anaknya masuk pondok pesantren untuk menggali ilmu yang lebih dalam, terutama ilmu agama. Namun ada beberapa faktor yang menghambat. Diantaranya, orang tua tidak punya biaya untuk anaknya mondok.
Atau malah sang anak menolak dimasukkan pesantren. Bisa jadi, dalam pandangan anak anak remaja zaman now, menjadi santri itu ribet, terlalu alim, nggak bisa main handphone.
Semua itu salah. Kegiatan di pesantren yang kita lakukan dengan hati yang ikhlas bersama santri-santri yang lain, akan terasa menyenangkan. Walaupun kegiatannya padat, namun terasa nikmat. Saat liburan di rumah atau ketika sudah lulus, kita justru akan merindukan masa-masa di pesantren.
(jo/jif/jif/JPR)