
Segera Launching Novelet Perdana “Hafadhatul Karim” Karya David Maulana Muhammad, S.Pd. (Guru SMP A. Wahid Hasyim Tebuireng)
Launching novelet dan bincang seru kepenulisan yang diadakan oleh Founder Kreativoo yang merupakan salah satu Dosen Universitas Muhammadiyah Jember dan Dosen Universitas Sultan Agung Tirtayasa Banten, cukup menyedot puluhan peserta yang terlihat menikmati kegiatan membedah proses kreatif novelet “Hafadhatul Karim” melalui zoom meeting. Beberapa peserta terlihat dari Alumni Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), Guru, Sekretaris MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten bahkan Kepala SMP A. Wahid Hasyim Tebuireng melebur jadi satu dalam keseruan via zoom pada Minggu (10/01/2021) mulai dari pukul 15.00 sampai 17.00 WIB.
Di awal kegiatan David Maulana Muhammad (Penulis Novelet “Hafadhatul Karim”) dalam bincang seru kepenulisan novelet memberi tips menulis novel, salah satunya latar belakang kepenulisan. Guru SMP A. Wahid Hasyim Tebuireng Jombang juga menyatakan bahwa idenya mengalir sejak tahun 2010 yang silam dan segera menuangkannya pada akhir tahun 2020.
Novelet “ Hafadhatul Karim” karya sastra yang baik menurut Horace adalah harus memiliki sisi dulce and utile. Horace menganggap karya seni yang baik, termasuk sastra selalu memenuhi dua butir kriteria tersebut. Sastra yang bagus itu, menarik, memberi kenikmatan. Di samping itu, sastra harus memberi manfaat atau kegunaan, yakni kekayaan batin, wawasan kehidupan, dan moral.
Novel ini, sebenarnya sudah saya tulis sejak tahun 2010-an dan seingat saya hanya ditulis dalam waktu satu hari saja. Awalnya, saya menulis novel ini hanya karena ingin menulis, bukan untuk yang lain, apalagi untuk diterbitkan. Namun sepuluh tahun kemudian, yakni sekarang tahun 2020, sahabat dan teman saya tersebut mampu meyakinkan saya untuk menerbitkan karya saya ini. Sebuah novel yang menurut saya adalah hasil pengalaman pribadi dalam bidang sastra, khususnya sebuah novel. Novel ini saya namakan ”Hafadhatul Karim”, sesuai dengan nama tokoh dalam cerita novel yang saya tulis ini. “tutur beliau yang pernah menimba ilmu di SMP A. Wahid Hasyim Tebuireng.”
Rangkaian acara dalam kegiatan zoom meeting kemarin yaitu selain launching novelet “Hafadhatul Karim” penulis juga menyampaikan sekilas isi buku yaitu tentang perdebatan lebih menyembunyikan kebenaran daripada mengungkapkan kebenaran. Kebenaran dapat terungkap dalam keheningan. Yang kedua lebih baik tahu sedikit hal yang baik dan perlu daripada banyak hal yang tidak berguna dan biasa-biasa saja.
Pada bagian terakhir isi buku, penulis menutup dengan ucapan terima kasih kepada manusia Indonesia adalah manusia yang berketuhanan Yang Maha Esa. Manusia yang berketuhanan akan mewujudkan kemanusiaan yang adil dan beradab. Ketika terwujud kemanusiaan yang adil dan beradab maka akan terjalin persatuan Indonesia. Dan dalam persatuan butuh pemimpin yang memiliki kebijaksanaan. Dengan kebijaksanaan terwujudlah keadilan yang kita idam-idamkan selama ini. Di penghujung acara penulis juga menyampaikan novelet yang ditulisnya tentang Schizophrenia, sebelum membicarakan lebih banyak lagi tentang schizophrenia, aku akan membicarakan tentang asal-usulnya. Emil Kraepelin adalah orang yang pertama kali mengemukakan teori mengenai dementia praecox (kelemahan mental), yang merupakan istilah awal untuk schizophrenia pada tahun 1898. Namun pada tahun 1908, Eugen Bleuler mengajukan istilah sendiri yakni schizophrenia, yang berasal dari bahasa Yunani schizein, yang artinyamembelah, dan phren, yang artinya akal pikiran. Itulah sejarah singkat tentang schizophrenia, namun bukan berarti sebelum kedua tokoh tersebut mengemukakan teori schizophrenia tidak ada schizophrenia. Ini hanya masalah nama saja.
Suasana bincang novelet semakin semarak begitu memasuki sesi tanya jawab. Host memberi kesempatan menjawab pertanyaan yang terdapat di chat dan memberi kesempatan bertanya pada peserta zoom. Beberapa hal yang disoroti oleh peserta bincang seru kebanyakan berkisar pada proses kreatif yang dilakukan oleh penulis.
Sebagai langkah awal tentu upaya ini perlu diapresiasi positif. Selamat buat Bapak David Maulana Muhammad, terus berkarya! Semoga Allah SWT selalu membimbing dan menjadikan seorang literat yang handal. Aamiin, yarobbal Alamiin… (agus)
Tag:novelet