
GMB-TALK FESTIVAL LITERASI NASIONAL DAY 1
Festival Literasi Nasional yang diselenggarakan oleh GMB Indonesia kali ini membawakan tema yaitu “Semangat Berkarya Membangun Bangsa”. Tema ini diusung dikarenakan masa pandemi yang membuat sebagian aktivitas diluar harus dihentikan. Oleh karena itu, tema ini bertujuan untuk kita harus tetap semangat berkarya walaupun dalam masa pandemi covid-19 yang serba sulit ini. Dan mari kita membangun bangsa dengan karya-karya kita.
Festival Literasi ini juga diikuti oleh lebih dari 400 siswa dari seluruh Indonesia dan sekolah lainnya. Dan alhamdulillah, Faza Muhammad Adila kelas 7-F terpilih untuk mewakili SMP A. Wahid Hasyim Tebuireng dalam mengikuti Festival Literasi Nasional ini. Festival ini diselenggarakan secara vitual dengan aplikasi zoom mettings. Guru, siswa, dan kepala sekolah juga mengikuti Festival Literasi ini dengan semangat dan antusias.
Festival ini juga diramaikan oleh penampilan-penampilan para siswa dari sekolah-sekolah lain yang mengirimkan videonya ke kanal youtube GMB Indonesia. Tak lupa, Festival Literasi Nasional ini mengundang beberapa narasumber di sesi GMB Talk. Narasumber itu adalah, Amarylisse MC Ganz, Gracia Stephanie, dan Arindah Arimoerti di hari pertama.
Sesi Amarylisse adalah sesi yang paling menginspirasi banyak anak Indonesia. Di sesi ini, Amarylisse yang kerap dipanggil Rere, menceritakan pengalaman dirinya disaat membangun Rumah Baca Mc Ganz. Rere mendirikan rumah baca itu disaat dia duduk di kursi SMP. Sampai saat ini, Rumah Baca Mc Ganz kerap banyak didatangi anak-anak yang ingin belajar dan membaca.
“Saya sengaja mendirikan Rumah Baca ini dikarenakan saya banyak melihat anak-anak Indonesia yang kecanduan gadget. Oleh karena itu, saya pertama mendirikan rumah baca ini di depan teras rumah saya. Lalu, lama kelamaan, banyak orang tua yang berminat mengantarkan anaknya ke rumah baca ini. Disini juga difasilitasi Wifi, kegiatan outbond, kursus kepenulisan artikel, cerpen, dan lainnya, juga buku bacaan. Tetapi sangat disayangkan saat pandemic menghampiri Indonesia. Rumah Baca Mc Ganz terpaksa ditutup sementara, tetapi sekarang sudah dibuka kembali hanya dari jam 7 sampai jam 12 saja. Anak-anaknya pun lebih sedikit datang ditimbang saat normal.” Tutur Rere saat sesi GMB Talk kemarin. Dan ternyata, Ganz nama belakangnya itu adalah singkatan dari “God (will) always near zou” yang memiliki arti, Allah selalu bersamamu.
Sesi GMB Talk selanjutnya adalah sesi kak Arindah Arimoerti. Beliau adalah pakar psikolog dan juga jebolan Universitas Gadjah Mada. Kak Arindah mengatakan bahwa emosi anak tidak dapat dipaksa, namun bisa dikendalikan. Di sesi ini, kak Arindah tidak terlalu banyak memberikan materi. Materi yang paling mengisnpirasi dari kak Arindah adalah, bahwa kita bisa tetap berkarya di masa pandemi dengan apa yang kita bisa. Dan jangan terlalu sering menuruti emosi. Kendalikan emosimu sekuat mungkin.
Selanjutnya, sesi GMB Talk diisi oleh Gracia Stephanie. Beliau adalah seorang psikolog di ibunda.id. kak Gracia membawakan tema sendiri yaitu, “Strategi Parenting untuk Meningkatkan dan Mengendalikan Emosi Remaja dan Anak selama Masa Pandemi”. Kak Gracia mengajarkan beberapa acara untuk mengendalikan emosi dan menenangkan diri salah satunya dengan meletakkan satu tangan di perut dan satu tangan lainnya di dada, lalu tarik napas, dan buang selama 10 hitungan. Cara itu bisa menenangkan diri disaat kita sedang emosi tinggi.
Selain sesi GMB Talk, ada juga sesi yang diisi oleh Founder GMB Indonesia, beliau adalah Kak Lenang Manggala. Beliau sangat mengharapkan supaya para anak Indonesia aktif dan produktivitas dalam berkarya walaupun dilanda masa pandemi covid-19 ini. Di sesi terakhir, adalah sesi dimana pembacaan nomine cerpen, puisi, dan nomine lainnya. Dan Alhamdulillah, SMP A. Wahid Hasyim Tebuireng telah melahirkan buku antologi cerpen yang terbaru. Judulnya adalah “Pena Santri Di Masa Pandemi”
Festival Literasi ini memberikan banyak manfaat yang mana bisa dijadikan semangat dan tekad anak-anak Indonesia untuk selalu berkarya dalam masa pandemi ini. Dan juga anak-anak Indonesia diajak untuk selalu aktif dalam kegiatan literasi. (Agus/Faza)
“But Out Of Imitation Comes Creativity”~Debble Ellen
Menyimak acara Festival Literasi Nasional (FLN 2021) secara virtual